Loading...

Persiapan Persijap Terganggu Kitas

JEPARA - Sepekan lagi, atau tepatnya 14 Oktober mendatang, Persijap memulai petualangannya di kancah Liga Super Indonesia (LSI) musim kedua. Bertempat di Di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara, lawan pertama yang akan dihadapi Evaldo da Silva dkk adalah Pelita Jaya.

Sebagai tuan rumah, tentu Persijap tidak ingin menyia-nyiakan pertandingan ini. Sebab, itulah saatnya bagi Laskar Kalinyamat untuk membutikan kepada ribuan pendukungnya jika tim ini layak diperhitungkan.

Hanya saja, persiapan tim menuju laga perdana tersebut menjadi kacau karena tiga pemain asing masing-masing Pablo Frances, Evaldo da Silva, dan Sergio Junior harus mengurus Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas) di Singapura. Tiga ekspatriat tersebut telah meninggalkan Jepara sejak awal pekan ini.

Mereka harus kembali mengurus Kitas karena masa berlaku kartu yang dimiliki sekarang ini sudah habis masa berlakunya. Selain itu, keberadaan Kitas sangat penting untuk memenuhi syarat adiministrasi pemain asing yang merumput di Indonesia.

Asisten Pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo menjelaskan, diakui atau tidak, kendala ini telah mengganggu program latihan. Sebab, ketiga pemain itu merupakan pilar utama yang sangat dibutuhkan kehadirannya dalam rangka mematangkan komposisi tim.

Pihaknya menyayangkan pengurusan Kitas bagi ketiga pemain Persijap yang baru dilakukan saat kompetisi tinggal menunggu hari. Seharusnya, persyaratan administrasi ini dipenuhi jauh hari sebelum kompetisi diputar untuk menghindari program pelatih.

"Pekan ini, fokus utama tim adalah pertandingan perdana melawan Pelita Jaya. Itu artinya, materi latihan yang diterapkan sudah disesuaikan untuk pertandingan tersebut. Dengan tidak adanya ketiga pemain asing ini, maka pelatih (Junaedi) juga sedikit mengalami kesulitan," kata Anjar.

Disinggung mengenai belum maksimalnya kualitas tim dalam dua uji coba terakhir, Anjar mengaku tidak begitu mempermasalahkannya. Menurut dia, banyak faktor yang muncul saat pertandingan tersebut. Salah satunya, pemain sengaja tidak tampil all out karena khawatir cedera yang pada ujungnya berakibat fatal saat kompetisi.

"Bisa pemain tidak tampil dengan 100% kemampuan yang mereka miliki. Namun, kami yakin para pemain Persijap adalah seorang professional. Mereka akan menunjukkan seluruh kemampuannya ketika kompetisi sudah berjalan," tambah dia.

Meski demikian, dia mengakui tentang belum padunya Laskar Kalinyamat. Ada dua hal yang saat ini menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih, yakni permasalahan emosi pemain dan komunikasi antarlini. Saat uji coba lalu, pemain Persijap mudah terpancing emosinya. Hal ini akhirnya berimbas pada performa tim secara keseluruhan. Komunikasi antarlini juga harus ditingkatkan untuk mengantisipasi terjadinya miss communication antara pemain satu dengan yang lain.

"Pelatih sudah mengantisipasi hal ini. Harapan kami tentu pemain-pemain Persijap mampu menjaga emosi selama di lapangan. Sehingga, kemungkinan melakukan pelanggaran atau mendapat peringatan dari wasit dapat diminimalisasi," terangnya. (msy-oke)
Super Liga 8373586654911581103

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Follow Us


History

Official Jersey

Archive