Tim Divisi Utama Dilirik
http://www.persijap.or.id/2009/09/tim-divisi-utama-dilirik.html
JEPARA - Pelatih Persijap Junaidi membutuhkan serangkaian uji coba berbobot, untuk lebih mematangkan timnya menghadapi kompetisi Superliga yang bakal bergulir mulai 11 Oktober.
Dia berharap Evaldo dkk paling tidak bisa dua kali berlatih tanding dengan kesebelasan Divisi Utama. ''Akhir atau awal Oktober, kami berharap bisa dua kali beruji coba di kandang dan di luar kandang melawan tim Divisi Utama,'' katanya, kemarin.
''Laskar Kalinyamat'' sudah menjalani laga uji coba dua kali melawan tim lokal, yakni menghadapi Kenari Stars dan PSW Welahan. Laga uji coba juga akan digelar 16 September melawan tim sepak bola Jepara peraih emas Porprov di Solo. ''Pertandingan melawan tim lokal memberi kami gambaran tentang perkembangan fisik dan sedikit tentang kerja sama tim,'' lanjutnya.
Pasukannya menyarangkan tiga gol ke gawang Kenari Star di Gelora Bumi Kartini, Kamis malam lalu. Noorhadi memborong dua gol di babak pertama, dan pemain pelamar Cornelis Kaimu mencetak satu gol lagi pada babak kedua.
Secara keseluruhan, para pemain lama yang diperpanjang kontraknya lebih mendominasi. Para personel baru belum banyak memberi keseimbangan pada kekuatan tim. ''Saya hanya melihat anak-anak bermain 70 persen saja,'' kata Junaidi.
Keseimbangan Pada babak pertama, peran Evaldo di belakang masih dominan. Dia tampil bersama Kasiyadi dan Ferly La'ala. Para gelandang lawas seperti Nurul Huda, Isdiantono dan Donny Siregar juga lebih banyak menyuntikkan keseimbangan serangan dari tengah.
Mereka berkolaborasi dengan Sergio Junior dan Bona Simanjutak. Junior cukup bagus dalam adaptasi awalnya. Kreasi serangannya beberapa kali mengancam gawang lawan. Setidaknya empat tendangan keras membahayakan gawang lawan, meski tak ada yang berbuah gol. ''Saya bisa menikmati posisi sebagai gelandang serang,'' ujar Junior. Pemain asal Brasil itu kerap berganti posisi pada musim-musim sebelumnya.
Tahun 2007 ketika masih memperkuat Persela Lamongan, dia tampil sebagai gelandang bertahan. Namun saat membela Deltras Sidoarjo musim lalu, posisinya adalah gelandang serang.
Ketika sebagian besar pemain lama ditarik keluar digantikan para pelapis, aliran serangan menjadi menurun. Junaidi merasa perlu mengurai persoalan ketimpangan antara skuad inti dan pelapis. ''Sudah ada gambaran kerangka tim inti. Namun kami ingin semua pemain bisa saling mengisi agar tidak terlalu jauh perbedaannya,'' ujarnya.
Cornelis Kaimu juga disebut Junaidi belum terlihat keisitimewaannya, meski dia mengatakan siap untuk memoles pemain tersebut andai manajemen merekrutnya. Kaimu memiliki kecepatan dan kekuatan, namun efektivitas bermain belum banyak terlihat. Manajemen juga belum melakukan negosiasi kontrak dengan pemain tersebut. (H15-22,SM)
Dia berharap Evaldo dkk paling tidak bisa dua kali berlatih tanding dengan kesebelasan Divisi Utama. ''Akhir atau awal Oktober, kami berharap bisa dua kali beruji coba di kandang dan di luar kandang melawan tim Divisi Utama,'' katanya, kemarin.
''Laskar Kalinyamat'' sudah menjalani laga uji coba dua kali melawan tim lokal, yakni menghadapi Kenari Stars dan PSW Welahan. Laga uji coba juga akan digelar 16 September melawan tim sepak bola Jepara peraih emas Porprov di Solo. ''Pertandingan melawan tim lokal memberi kami gambaran tentang perkembangan fisik dan sedikit tentang kerja sama tim,'' lanjutnya.
Pasukannya menyarangkan tiga gol ke gawang Kenari Star di Gelora Bumi Kartini, Kamis malam lalu. Noorhadi memborong dua gol di babak pertama, dan pemain pelamar Cornelis Kaimu mencetak satu gol lagi pada babak kedua.
Secara keseluruhan, para pemain lama yang diperpanjang kontraknya lebih mendominasi. Para personel baru belum banyak memberi keseimbangan pada kekuatan tim. ''Saya hanya melihat anak-anak bermain 70 persen saja,'' kata Junaidi.
Keseimbangan Pada babak pertama, peran Evaldo di belakang masih dominan. Dia tampil bersama Kasiyadi dan Ferly La'ala. Para gelandang lawas seperti Nurul Huda, Isdiantono dan Donny Siregar juga lebih banyak menyuntikkan keseimbangan serangan dari tengah.
Mereka berkolaborasi dengan Sergio Junior dan Bona Simanjutak. Junior cukup bagus dalam adaptasi awalnya. Kreasi serangannya beberapa kali mengancam gawang lawan. Setidaknya empat tendangan keras membahayakan gawang lawan, meski tak ada yang berbuah gol. ''Saya bisa menikmati posisi sebagai gelandang serang,'' ujar Junior. Pemain asal Brasil itu kerap berganti posisi pada musim-musim sebelumnya.
Tahun 2007 ketika masih memperkuat Persela Lamongan, dia tampil sebagai gelandang bertahan. Namun saat membela Deltras Sidoarjo musim lalu, posisinya adalah gelandang serang.
Ketika sebagian besar pemain lama ditarik keluar digantikan para pelapis, aliran serangan menjadi menurun. Junaidi merasa perlu mengurai persoalan ketimpangan antara skuad inti dan pelapis. ''Sudah ada gambaran kerangka tim inti. Namun kami ingin semua pemain bisa saling mengisi agar tidak terlalu jauh perbedaannya,'' ujarnya.
Cornelis Kaimu juga disebut Junaidi belum terlihat keisitimewaannya, meski dia mengatakan siap untuk memoles pemain tersebut andai manajemen merekrutnya. Kaimu memiliki kecepatan dan kekuatan, namun efektivitas bermain belum banyak terlihat. Manajemen juga belum melakukan negosiasi kontrak dengan pemain tersebut. (H15-22,SM)