Persijap Menuju Sejarah Baru
http://www.persijap.or.id/2009/06/persijap-menuju-sejarah-baru.html
JEPARA - Ambisi Persijap menebus hasil buruk di kancah liga regular tercapai. Di ajang Copa Indonesia, tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut terus menunjukkan tajinya. Di hadapan ribuan pendukungnya, Persijap mengukir rekor baru dengan menembus babak 4 Besar, setelah mengkandaskan perlawanan Persitara dengan keunggulan 3-1 (2-0) di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara.
Dengan agregat 3-2, anak-anak Jepara menjadi tim pertama yang menggaet tiket semifinal. Pencapaian fase ini juga menjadi sejarah tersendiri bagi Persijap. Sebab, selama keikutsertaannya di ajang ini, prestasi tertinggi Evaldo Silva dkk adalah masuk 16 Besar.
Gelandang Nurul Huda membuka kemenangan tuan rumah di menit 8 setelah tendangan kerasnya dari luar kota penalti gagal diblok kiper Persitara Wawan Dermawan. Dua gol Laskar Kalinyamat lainnya dilesakkan legiun asingnya, yakni Pablo Frances di menit 13 dan Amarildo Souza pada menit 76. Satu-satunya gol balasan Persitara dicetak A Rahman saat pertandingan memasuki menit 90+1.
Permainan terbuka dan menyerang langsung diperagakan tuan rumah sejak pelut kick off dibunyikan. Namun, jebakan offside yang diterapkan barisan pertahanan Persitara sering membuat pergerakan duet Pablo Frances dan Ilham Hasan yang menjadi tandem Persijap di lini depan terhenti. Bahkan, Pablo Frances harus menerima kartu kuning dari wasit Mardi (Purwakarta) karena dinilai bersikap berlebihan setelah hakim garis mengangkat bendera offside.
Kemenangan Persijap ini sempat ternoda ulah suporternya. Puluhan botol air mineral dilemparkan ke arah wasit Mardi sesaat setelah pertandingan berakhir. Mereka menilai, wasit terlalu berpihak kepada tim lawan dengan seringnya memberikan hukuman offside kepada tim Persijap.
Pelatih Persijap Djunaedi menyatakan bangga dengan penampilan anak asuhnya di lapangan. Instruksi untuk menekan sejak menit awal mampu dijalankan dan membuahkan hasil maksimal. "Kami harus mencetak gol terlebih dahulu untuk menaikkan moral bertanding tim. Alhamdulillah, semua pemain tampil bagus dalam menjalankan tugasnya masing-masing," ujarnya.
Komentar berbeda dilontarkan arsitek Persitara Doddy Sahetapy. Menurutnya, para pemain tampil tanpa motivasi dan terkesan memberikan peluang para pemain Persijap mencetak gol. "Sepertinya pemain menginginkan pertandingan segera berakhir dan membiarkan pemai-pemain Persijap berkeliaran di jantung pertahanan kami. Mereka (Persijap) memiliki speed yang bagus, sehingga dengan mudah membuat proses gol," terang Doddy. (zwr, okezone)